Kepala Biro Humas Universitas Bakrie Sri Pratiwi mengatakan, Universitas Bakrie telah menjadi tuan rumah gelaran JMUN untuk keempat kalinya. Kegiatan kaum milenial yang terkait dengan pembahasan isu-isu global akan terus didukung.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk melatih para peserta (siswa SMA dan mahasiswa) untuk meningkatkan softskills mereka dalam hal negosiasi, diplomasi serta problem solving untuk berkontribusi secara aktif dan memberikan resolusi yang tepat sebagai upaya positif untuk memberikan kontribusi bagi dunia,” kata Sri.
Sementara itu, Ketua Panitia Dizza Aliftsa mengungkapkan, peserta JMUN tahun ini terdiri atas 37 dari siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi dalam serta luar negeri. Mereka antara lain Universitas Bakrie, Universitas Indonesia, UGM, ITB, Universiti Utara Malaysia, National University of Singapore, dan Tokyo International University.
“Jumlah delegasi yang hadir 130 orang. Mereka akan diberikan kesempatan untuk memberikan pandangan soal isu-isu global seperti kesenjangan kesejahteraan dan diskriminasi terhadap kalangan minoritas,” ujarnya.
Selain konferensi simulasi PBB, JMUN 2019 juga mengadakan beberapa rangkaian acara lain yang mampu memberi manfaat bagi pesertanya. Hal ini ditampilkan berbeda dari tahun sebelumnya.
Karena itu, peserta JMUN 2019 tidak hanya berasal dari Indonesia melainkan juga dari luar negara. Oleh karena itu, acara ini akan menghadirkan “Cultural and Charity Night” di Unionspace, Jakarta agar peserta mendapatkan sebuah wadah untuk terjadinya pertukaran dan pengenalan budaya baru antara para peserta.
”Acara tersebut juga akan dimeriahkan oleh Abang None Jakarta 2019 yang akan memperkenalkan budaya Jakarta kepada para peserta dari mancanegara,” ujarnya.