JAKARTA, iNews.id - Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab membantah klaim Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Saputra soal rute penerbangan 46 kloter jemaah haji berubah akibat gagal mendapat slot karena perubahan kebijakan Arab Saudi. Dia menilai kegagalan itu karena Garuda Indonesia lambat mengajukan jadwal penerbangan.
"Terkait perubahan rute kepulangan 46 kloter, sejak awal Garuda Indonesia memang telat dalam mengajukan jadwal penerbangan ke GACA (General Authority of Civil Aviation)," kata Saiful Mujab di Makkah, Kamis (27/6/2024).
Dia mengatakan kontrak kerja Garuda dengan Kemenag sudah dilakukan sejak awal. Kontrak itu mengatur rute penerbangan kepulangan jemaah gelombang I melalui Jeddah dan gelombang II lewat Madinah.
"Saya heran Garuda malah beralasan dengan perubahan kebijakan Saudi, padahal mereka memang terlambat mengajukan slot time. Jadi perubahan slot 46 kloter itu ya karena Garuda lambat dalam proses koordinasi dengan otoritas Saudi. Ditambah lagi ada pesawat yang tidak siap terbang," kata dia.
Saiful juga menyoroti masalah delay atau keterlambatan penerbangan Garuda. Menurut catatan Kemenag, kata dia, delay penerbangan lebih dari dua jam dialami tujuh kloter yaitu SOC 6, UPG 2, KNO 2, KNO 3, JKS 8, PDG 3, dan SOC 16.
Delay paling parah, lanjutnya, menimpa jemaah kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) selama 12,5 jam.