Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatra.
Syahril melanjutkan, selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta, sehingga memberatkan keluarga secara finansial.
"Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," kata Syahril.
Syahril pun menyampaikan bahwa Kemenkes menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut. Padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak Indonesia.
"Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut ke depannya," katanya.