Warsito pun menyampaikan bahwa hasil survei Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa jumlah pergerakan masyarakat pada mudik lebaran tahun 2024 berpotensi mencapai 71.7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
“Kita bersyukur memiliki pengalaman mengkoordinasikan secara rutin, terutama pasca Covid-19, yaitu lebaran tahun lalu dan nataru telah berjalan dengan baik. Sedangkan tahun ini, jumlah masyarakat yang akan mudik diperkirakan mencapai 71,7% atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibanding mudik lebaran tahun 2023 yakni 123,8 juta orang,” katanya.
Sementara itu, puncak arus mudik tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik pada 14-16 April 2024. Sepanjang periode tersebut, pemerintah juga akan melakukan langkah antisipasi diantaranya kesiapan rest area, ledakan pengunjung di destinasi wisata, antisipasi bencana alam atau cuaca ekstrim, ataupun antisipasi konflik sosial.