“Kami sedang mengirim surat kepada Panglima agar pesawat Angkatan Udara bisa mengangkut kopi-kopi dari koperasi di Benar Meriah. Ini akan mempermudah masyarakat karena akses transportasi darat sudah terputus,” tutur dia.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap para korban bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, Kemenkop juga akan mendirikan posko yang menjadi pusat koordinasi penyaluran bantuan serta pemulihan sosial ekonomi masyarakat. Saat ini, Kemenkop bersama pihak terkait lainnya intens berkoordinasi untuk melakukan inventarisasi koperasi-koperasi yang terdampak bencana termasuk dengan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Petugas dari Dinas Koperasi, Business Asisstant, dan Project Management Office (PMO) akan diturunkan sebagai relawan untuk membantu memecahkan masalah di lapangan terutama yang berkaitan dengan koperasi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinet sebelumnya agar pemerintah menetapkan relaksasi bagi Kopdes/Kel Merah Putih yang terdampak bencana. Hal ini diperlukan untuk meringankan beban koperasi yang kehilangan aset maupun kegiatan usaha.
“Kemarin dalam rapat kabinet disampaikan bahwa koperasi desa dan kelurahan Merah Putih akan mendapatkan relaksasi. Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap pemulihan di daerah bencana,” kata Ferry.
Terkait dengan bantuan yang disalurkan meliputi alat penyulingan air bersih, perlengkapan mandi, mainan anak-anak, kebutuhan spesifik perempuan, hingga kain kafan, toilet portabel dan lainnya. Semua bantuan ini akan disalurkan melalui posko di Aceh Tamiang, Tapanuli Selatan, dan Agam.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi menyampaikan waktu singkat, hampir 100 koperasi menunjukkan komitmen luar biasa dengan ikut serta dalam penggalangan dana. Hal ini menjadi bukti nyata koperasi memiliki peran sosial yang sangat kuat. Dana tunai yang terkumpul hingga saat ini mencapai Rp1,64 miliar.