Kemhan-Kemenkes Kerja Sama Bangun 14 Rumah Sakit di Daerah Rawan Konflik

Danandaya Arya Putra
Kemhan, Kemenkes, dan BPOM menandatangani MoU dalam bidang pelayanan kesehatan publik. (Foto: Danandaya Arya Putra)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang pelayanan kesehatan publik. Dalam nota kesepahaman dengan Kemenkes, Kemhan bakal mengawal pembangunan 14 rumah sakit (RS) di daerah rawan konflik.

"Kami memperkuat Menteri Kesehatan yang membangun rumah sakit yang berada di daerah Rawan. Sebagai contoh, di Papua Pengunungan. Nanti TNI akan membangun rumah sakit tersebut atas biaya dan juga atas skema pembangunan dari Menteri Kesehatan," ucap Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di kantornya, Selasa (22/7/2025).

Sjafrie menambahkan, jajarannya akan dikerahkan agar pembangunan rumah sakit tersebut bisa berjalan dengan lancar.

"Ini ditujukan agar supaya pelaksanaan pembangunan itu bisa aman dan tercapai sesuai dengan tujuannya," ucapnya.

Sementara itu terkait kolaborasi dengan BPOM, Kemhan ingin memastikan agar produk obat yang diproduksi bisa terjangkau bagi masyarakat dengan harga murah. Kemhan menyadari bahwa pihaknya membutuhkan terobosan baru karena mahalnya obat-obatan di pasaran.

"Bagaimana diketahui harga obat mahal, sehingga kita memberi obat-obatan atas regulasi dari Badan POM yang dipimpin oleh Pak Taruna Ikrar dengan harga yang murah dan sekarang kita pikirkan bagaimana caranya harga murah itu turun lagi menjadi obat-obatan gratis yang diperlukan oleh rakyat," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto menginginkan Kemenkes membangun rumah sakit tipe C di 66 Kabupaten/Kota yang tertinggal. Namun, ada 12-14 rumah sakit yang membutuhkan pengawalan tertentu agar pembangunan bisa berjalan lancar.

"Ini tahun depan akan ada sekitar 12-14 rumah sakit yang harus dibangun tetapi di daerah merah, ada daerah hitam kalau istilahnya di Papua. Itu yang harus kita jadi agak masalah bagaimana cara bangunnya supaya benar-benar bisa lancar, tidak diganggu keamanannya," kata Budi.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
6 jam lalu

Sistem Rujukan Berjenjang Dihapus, DPR: Nanti Pasien Menumpuk di RS Besar

Nasional
1 hari lalu

Pemerintah-Persagi Rumuskan Kebutuhan Ahli Gizi untuk Dapur MBG di Seluruh Indonesia

Health
4 hari lalu

Fakta-Fakta RS Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Super Lengkap!

Health
4 hari lalu

Budget RS Kardiologi Emirates-Indonesia Rp400 Miliar, Menkes: Jadi Pusat Jantung di Jateng

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal