Kemlu Pastikan 53 WNI di Timur Jauh Rusia Tak Terdampak Gempa M8,7

Dwi Narto
Bangunan rusak akibat gempa M8,7 yang mengguncang Rusia. (Foto: RT)

"Memang kawasan tersebut secara historis biasa terjadi gempa besar megathrust semacam ini, bahwa gempa megathrust bukanlah sesuatu yang harus diragukan, tetapi ancaman nyata meski terjadi di Rusia Timur," ujar Daryono dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/7/2025).

Dia menjelaskan potensi tsunami yang muncul akibat adanya kekuatan deformasi gempa tektonik yang membuat kolom air laut berubah dan terjadi pergerakan. Dia menegaskan tsunami bukan gelombang laut, melainkan massa air yang berpindah dan bergerak.

"Jadi, tsunami itu bukan gelombang laut, massa air yang berpindah dan bergerak, itulah tsunami. Semakin jauh, tentu saja energinya semakin melemah," tutur dia.

Kendati demikian, dia memastikan pihaknya akan terus memonitor dampak tsunami yang berpotensi menerjang wilayah Indonesia.

"Kita harus mewaspadai faktor lokal seperti teluk sempit berpotensi amplifikasi gelombang tsunami dan terjadi peningkatan ketinggian bisa jadi lebih dari 50 cm," tutur dia.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
13 jam lalu

Indonesia Dinominasikan jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026

Nasional
1 hari lalu

Prabowo Sindir Wisata Bencana, Hendri Satrio: Dia Kesal Ada Beberapa Menteri Pencitraan

Nasional
1 hari lalu

Cerita Sherly Annavita usai dari Aceh, Distribusi Bantuan Masih Hadapi Kesulitan

Nasional
1 hari lalu

KBRI London Adukan Bonnie Blue ke Pemerintah Inggris Buntut Hina Bendera Merah Putih

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal