Dia yakin Airlangga akan memilih sekjen yang mumpuni berorientasi kepada target mengembangkan dan memoles citra Partai Golkar. Harapannya, kata dia Partai Golkar bisa bangkit dari keterpurukan elektabilitas.
"Kami sedang menggenjot elektabilitas yang selama ini diisukan tinggal 10 persen, kita akan genjot 16 persen minimal," ucapnya.
Dia menambahkan, sekarang Partai Golkar membutuhkan figur yang mampu melakukan konsolidasi dan mempersatukan kader partai. Menurutnya, ketua umum diberi waktu satu bulan untuk mengkaji, mempertimbangkan, kemudian mumutuskan sekjen sebagai pendampingnya untuk menggerakkan partai.
"Tentu harus didampingi sekjen yang tepat pula. Sebab sekjen itu motor organisasi. Kalau sampai salah memilih, itu berbahaya bagi Partai Golkar ke depannya," katanya.
Isu tarik-menarik antarkubu di internal Partai Golkar mencuat setelah pengukuhan Airlangga sebagai ketua umum melalui munaslub. Tarik-menarik terkait posisi sekjen partai, antara kubu Jusuf Kalla (JK) dengan Luhut Binsar Panjaitan.