Kepergian Kawan Taufik Afandi dan Kepedulian Kita pada Kesehatan

Ray Wijaya
Almarhum Taufik Afandi (Foto: Instagram)

Saya menemui dokter penyakit dalam yang biasa memeriksa kesehatan saya. Dia langsung meminta saya untuk mengecek kondisi jantung. Saya pun menjalani pemeriksaan dan evaluasi lengkap dalam waktu singkat. Pengecekan denyut jantung, tekanan darah, lalu EKG atau elektrokardiogram, yakni merekam aktivitas impuls listrik jantung, dan MRI (magnetic resonance imaging), pencitraan resonansi magnetik untuk melihat kondisi jantung, dan terakhir kateterisasi jantung. Ini adalah prosedur memeriksa secara langsung dengan memasukkan selang panjang atau kateter ke dalam pembuluh darah yang kemudian diarahkan ke jantung. 

Setelah serangkaian prosedur pemeriksaan itu tim dokter memastikan ada 3 penyumbatan di 3 pembuluh darah jantung, dengan tingkat penyumbatan rata-rata di atas 80 persen. Dokter mengatakan tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi masalah itu dan mencegah dampak lebih besar, yaitu operasi bypass jantung. Disebut bypass karena tindakan itu berupa pembuatan saluran baru bagi darah yang masuk ke jantung dengan cara memasang pembuluh darah baru. 

Saya ditemani istri kemudian mencari opini lain dengan mendatangi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita di Jakarta. Di sana pun dokter senior yang memeriksa kemudian memastikan bahwa saya harus segera menjalani operasi bypass. Sebelum merespons kesimpulan dari 2 rumah sahit itu saya berkonsultasi melalui telepon dengan seorang kerabat di Surabaya yang juga seorang dokter spesialis jantung cukup senior. Ternyata pendapatnya sama, harus segera bypass. 

Shock berat, tapi ada kesadaran untuk segera mencari solusi demi keselamatan diri. Saya memasrahkan diri kepada Tuhan dan memercayakan pelaksanaan operasi kepada tim dokter di RS Harapan Kita.

Singkat cerita, saya menjalani operasi yang Puji Tuhan berjalan lancar. Saya berada di ICU sekitar 24 jam, lalu di kamar pemulihan sekitar 4 hari dan mengikuti program rehabilitasi selama sekitar 1 bulan.

Hingga hari ini saya sudah menerima sedikitnya 6 tahun waktu tambahan atau bonus waktu untuk hidup, dengan kondisi jantung yang menggunakan 3 pembuluh darah baru yang diambil dari kaki kiri dan kanan serta 1 pembuluh dari dada.

Dari pengalaman pribadi dan mendengarkan kisah beberapa orang lain, saya menyimpulkan bahwa umumnya korban serangan jantung tidak pernah tahu, tidak pernah menduga, tidak pernah menyadari, dan tidak pernah memiliki indikasi yang dipahami sebagai gejala awal yang kuat adanya masalah di organ jantung mereka. Intinya, banyak korban berjatuhan karena tidak lebih awal mengetahui adanya masalah gangguan jantung atau masalah di pembuluh darah jantung.

Gaya Hidup Sehat

Berdasarkan hal tersebut saya menyarankan semua orang untuk menjadikan pengecekan kondisi kesehatan jantung sebagai prioritas pertama. Kita harus berusaha mencari cara untuk bisa mengetahui lebih dini kondisi jantung dan pembuluh darah jantung. Itu dapat dilakukan dengan menjadwakan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin, atau dapat juga melakukan general check up di klinik atau rumah sakit terdekat secara rutin paling tidak satu kali dalam setahun. Bagi yang belum pernah melakukan hal itu, segera lakukan. 

Secara paralel, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah di jantung atau bahkan menghindari terjadinya serangan jantung. Mulailah pola hidup lebih sehat. Kalau pun punya kebiasaan tidak sehat di masa lalu dan hari-hari sebelum ini, saatnya untuk memulai hidup sehat. Mulai makan atau mengonsumsi hanya makanan yang sehat. Kurangi karbohidrat, minyak, dan gula.

Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak karbohidrat, minyak, dan gula dapat merugikan. Jika memungkinkan, temui dokter gizi atau ahli nutrisi untuk mengecek dan mengonsultasikan jumlah asupan setiap jenis makanan yang tepat bagi tubuh kita masing-masing sesuai dengan kondisi kesehatan, usia dan lain-lain.

Olahraga dan stres...

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Megapolitan
3 hari lalu

Mobil Jurnalis Dibobol Modus Pecah Kaca di Menteng, Laptop hingga Uang Tunai Raib

Internasional
4 hari lalu

PBB Sebut Tak Ada Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis kecuali di Gaza

Internasional
22 hari lalu

Duh, Departemen Pertahanan AS Tarik Puluhan Kartu Pers Jurnalis

Film
29 hari lalu

Harapan Valencia Tanoesoedibjo di HUT ke-23 GTV, Jadi Stasiun Televisi Kebanggaan Keluarga Indonesia

Nasional
1 bulan lalu

Istana Kembalikan Kartu Liputan Wartawan yang Sempat Dicabut usai Tanya MBG

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal