Prof Ujang menilai perangkingan semacam ini sangat baik sebagai alat evaluasi diri sebagai ilmuwan. Dengan begitu, ia bisa paham seperti apa dampak produktivitas ilmiah yang telah ia hasilkan di tengah masyarakat.
"Prinsipnya saya bersyukur karena karya-karya saya selama ini mendapat pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun yang lebih penting bagi saya, perangkingan ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan introspeksi diri. Sudah sejauh mana produktivitas ilmiah yang saya lakukan sebagai dosen dan sejauh mana karya saya memiliki dampak bagi masyarakat,” tutur dia dalam siaran pers.
Sementara itu, Dr Najib mengungkapkan, tugas sebagai dosen bukan hanya mengajar, tapi juga meneliti dan menulis publikasi. Karya ilmiah yang dipublikasikan bisa menjadi referensi dan sumber pembelajaran bersama.
Oleh karena itu, perangkingan yang dilakukan oleh AD Scientific Index ini dapat mendorong dosen-dosen di Indonesia untuk semakin produktif dalam menulis dan publikasi di jurnal yang bereputasi.