Beruntungnya, Bagus berhasil menempuh S3 dalam waktu dua tahun enam bulan sehingga mendapat kesempatan untuk diwisuda bersama sang ibu. Novi pun mengaku tidak pernah memaksakan kehendak sang anak.
"Kami bebaskan anak-anak kami memilih profesinya, sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan, yang penting bisa bertanggung jawab dengan pilihannya," kata dia dikutip dari UNS, Selasa (28/2/2023).
Tak cuma itu, Novi juga merasa bangga karena sang anak bisa meraih gelar wisudawan doktor termuda karena lulus di usia 26 tahun 7 bulan. Bagi Novi hal itu adalah sebuah kebahagiaan yang luar biasa.
"Alhamdulillah memiliki putra yang semangat belajarnya tinggi. Setelah lulus sarjana langsung lanjut magister kemudian lanjut doktor. Ini adalah cara Allah SWT membahagiakan kami. Untuk para generasi muda, jangan lelah dalam belajar, karena belajar itu sepanjang masa,” ucapnya.
Sedangkan, Bagus sendiri mengaku turut bangga atas pencapaian sang ibunda. Tak lupa, ia berterima kasih karena selalu didukung atas segala keputusannya.
"Ibu saya ini memiliki semangat belajar yang tinggi, saya sebagai anak beruntung memiliki sosok ibu seperti dia karena memberikan contoh yang baik untuk putra-putranya,, juga untuk papa tercinta terima kasih untuk doa, dan supportnya hingga saya dapat menyelesaikan studi S-3 ini” ujarnya.