Begitu juga dengan komoditas pangan seperti kedelai, jagung, dan pakan ternak. Tanpa bea masuk, harga turunan produknya seperti tempe, tahu, susu kedelai, gula jagung, telur ayam, dan daging ayam, akan lebih murah bagi konsumen Indonesia.
"Kesepakatan Prabowo–Trump jauh lebih menguntungkan rakyat dibandingkan kerja sama dengan RRC. Komoditas dari Amerika jauh lebih murah dibanding dari China. Itu sebabnya RRC kebakaran jenggot," kata Arief.
Arief menambahkan, BBM, LPG, dan produk pangan adalah penyumbang utama inflasi. Penurunan harganya akan membantu pemulihan ekonomi masyarakat dan memperkuat daya beli rakyat.
"Dengan tarif nol persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat. Mudah-mudahan cita-cita Pak Prabowo tercapai," ucapnya.
Terkait pembelian 50 unit Boeing 777, Arief menilai langkah tersebut menguntungkan Indonesia. Bahkan jika bisa, pembelian lebih dari 50 armada akan lebih menguntungkan.
"Tapi saya ogah bilang di mana keuntungannya. Biar pemerintah saja yang pikirkan," ujarnya.