Wiku mengatakan selisih penurunan keterisian tempat tidur ruang isolasi pada 2 minggu pertama bulan Januari adalah sebesar 0,72 persen. Sedangkan setelah pelaksanaan 2 minggu periode pembatasan kegiatan terjadi selisih penurunan yang jauh lebih besar yaitu 8,1 persen. “Bahkan angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” katanya.
Selanjutnya, kata Wiku, jika dilihat pada perkembangan tren keterisian tempat tidur di ruang ICU, maka terdapat perbedaan dari dua indikator sebelumnya. Keterisian tempat tidur di ruang ICU memperlihatkan tren yang cukup stagnan pada 2 minggu pertama bulan Januari. “Kemudian sempat meningkat tajam pada satu nama pelaksanaan pembatasan kegiatan dan pada akhirnya turun perlahan pada minggu kedua,” katanya.
“Peningkatan tajam terjadi pada hari ke-9 pelaksanaan pembatasan kegiatan yaitu mencapai 69,19 persen. Angka ini kemudian kembali menurun sebesar 6,23 persen hingga berada di angka 62,96 persen pada akhir minggu kedua pelaksanaan,” kata Wiku.