Selain itu, dia juga menyebut sektor alam bisa dioptimalkan untuk destinasi pariwisata. Termasuk keunggulan kehutanan dan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, juga rempah dan tanaman obat-obatan.
"Ini semua harus dijadikan target utama posisi tawar, sekaligus keunggulan Indonesia dalam menjawab bonus demografi, sehingga mengubah tantangan menjadi peluang," katanya.
Ketahanan pangan dinilai sebagai ketahanan masa depan. Perang antarnegara di masa depan, kata dia bisa saja dipicu oleh persoalan kebutuhan pangan.
"Mindset atau pola pikir yang keliru tentang petani harus kita ubah dari sekarang. Terutama anggapan petani seorang pekerja sektor informal dengan strata sosial di bawah," ucapnya.
Dia menjelaskan, kesalahan inilah yang menjadi alasan sedikitnya jumlah petani muda Indonesia. "Petani adalah entrepreneur. Mindset ini perlu ditanamkan dari sekarang, bahwa petani adalah entrepreneur," katanya