JAKARTA, iNews.id - Kisah ahli puasa yang makamnya diziarahi Rasulullah dan para sahabat bisa menjadi motivasi umat Islam melaksanakan ibadah sunnah. Seperti apa kisahnya? Simak sini.
Kisah tentang hikmah puasa ini diriwayatkan oleh Abu Yusuf Ya'kub bin Yusuf. Melansir buku 'An-Nawadir' karya Syekh Syihabuddin al-Qalyubi, berikut kisah keutamaan puasa10 Dzulhijjah.
Abu Yusuf memiliki seorang teman yang wara' dan bertakwa. Ia selalu bertawaf bersama di sekitar Ka'bah selama 10 tahun. Namun, orang-orang menganggapnya sebagai orang fasik dan pendosa.
Tak hanya itu, sahabat Abu Yusuf ini juga selalu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Sedangkan, Abu Yusuf puasa terus menerus.
"Engkau tidak melakukan kesalahan atas puasamu. Sebab, engkau membiasakan itu," kata sahabat itu kepada Abu Yusuf.
Kemudian, pada 10 Dzulhijjah, sang sahabat berpuasa penuh walaupun berada di padang sahara yang tandus. Kemudian, ia dan Abu Yusuf memasuki kota bernama Thurthus untuk tinggal beberapa waktu.
Mereka tinggal di bekas reruntuhan bangunan yang tidak ada yang mengetahui lokasi mereka. Namun, takdir berkata lain karena sang sahabat meninggal dunia.
Abu Yusuf pun mengeluarkan jenazah sang sahabat ke keramaian. Ia mendirikan salat atas jenazah sahabatnya yang telah meninggal. Orang-orang pun berkata, seorang zuhud ahli ibadah telah mati. Ia termasuk kekasih Allah SWT.