"Waktu itu persiapannya hanya tiga hari, sedangkan siswa lain sebulan. Awalnya kami khawatir karena Norman terlihat belum siap, terlebih Norman satu-satunya yang memainkan biola. Kami tidak sangka, tim sekolah mendapatkan juara favorit, dari situlah saya berpikir anak saya mulai serius," kata Hasnariaty.
Dari situ, Norman mendapatkan kepercayaan diri dan konsisten bermain biola hingga saat ini. Ada banyak prestasi yang didapat, mulai dari juara 1 International Open Competition for Piano and Violin, hingga The best interpretation on Romantic Work and the 1st prize on Indonesia International Youth Music Olympic 2022.
Tak cuma itu, ia juga diajak untuk berkolaborasi bersama musisi terkenal, seperti Addie MS dan Erwin Gutawa dalam berbagai acara penting, seperti yang terbaru Soloist di Musik Indonesia Lintas Era Orchestra.
Kini berkat semua pencapaiannya ia akan melanjutkan pendidikan tinggi di Royal Conservatoire of Scotland, Skotlandia di jurusan Classical Music Performance. Ia bahkan mendapatkan bantuan dari Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar Negeri dari Kemdikbudirstek Puspresnas.
"Harapan aku tentunya bisa lulus dengan hasil yang terbaik, dapat menghasilkan karya, mengimplementasikan ke Indonesia, dan memberikan warna baru ke musik Indonesia," kata dia.
Wah, selamat ya Norman!