JAKARTA, iNews.id - Amrozy Abdillah (22), pemuda asal Sangatta, Kalimantan Timur menjadi salah satu peserta yang lolos seleksi calon Imam Masjid Uni Emirat Arab (UEA). Meski memiliki keterbatasan pendengaran karena mikrotia (kelainan telinga), dia mampu lolos seleksi tahap akhir.
Amrozy bercerita, dia bisa tampil tenang dan lancar menjawab pertanyaan tiga penguji dari UEA.
"Sangat bersyukur bisa tenang dan tidak grogi saat tes wawancara di depan tiga syekh dari UEA,” ujarnya, dikutip dari keterangan Kementerian Agama, Sabtu (20/7/2024).
Meski memiliki keterbatasan, dia mengaku diberikan kelebihan dan kemudahan oleh Allah SWT. Dia meyakini itu semua berkat keberkahan Alquran.
“Berkat Alquran pula saya bisa lulus dan berangkat menjadi imam masjid di UEA. Karena di mana pun kita berdakwah, jika bersama Alquran, pasti hidup kita bermanfaat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kemenag telah menyelenggarakan program kerja sama ini. Program yang sangat bagus dan bermanfaat,” katanya.
Amrozy mengaku, mentalnya sudah terlatih sejak dia aktif di dunia Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).