Setelah itu, Perwira Tinggi TNI AD yang kemudian bergelar Jenderal Besar itu berpindah bersembunyi di belakang tong air yang berada di rumah duta besar Irak. Kemudian ia mencoba untuk pergi ke rumah Wakil Menteri Leimena karena berdekatan dengannya.
Nasution yakin bahwa Wakil Menteri Leimena tidak akan mengkhianatinya jika diminta bantuan untuk menghubungi Presiden Soekarno dan menanyakan mengapa Cakrabirawa berusaha untuk menculiknya.
Selain itu, sosok lain yang berperan dalam selamatnya Nasution dari penculikan adalah sang ajudan yang bernama Pierre Tendean. Dalam peristiwa tersebut, Lettu Pierre Tendean secara heroik menghadapi Cakrabirawa dan mengaku sebagai AH Nasution. Akibatnya, Pierre gugur dan dibawa ke Lubang Buaya bersama dengan jenderal lainnya.
Itulah kisah selamatnya Jenderal AH Nasution dari G30S PKI. Sementara itu, Lettu Pierre Tendean yang ikut menjadi korban akhirnya dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi bersama enam jenderal lain. Selain itu, Lettu Pierre Tendean juga dianugerahi gelar anumerta menjadi Kapten sebagai tanda jasa.