Benny Moerdani yang waktu itu seorang jenderal berpangkat Mayor berada di perahu paling depan sangat mudah pasukan elite Inggris menembaknya. Sniper Inggris siap membidik Benny, namun tidak juga dilepaskan tembakan. Akhirnya Benny dan pasukan lolos.
Benny pun menemukan jawabannya setelah 12 tahun kejadian menegangkan tersebut saat berkunjung ke Inggris pada tahun 1976 lalu. Uniknya, prajurit SAS masih ingat dengan wajah Benny.
Dalam pertemuan tersebut, Benny bertanya. "Kenapa tidak jadi menembak saat peristiwa di Kalimantan Utara," kata Benny dalam buku Benny Moerdani Jejak Perjuangan dan Dedikasi si Raja Intelijen yang dikutip, Kamis (12/8/2021).