Ketika Jepang menjajah Indonesia, Ki Hajar Dewantara sempat menjadi anggota Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). PUTERA dibangun oleh dibangun oleh Jepang untuk memantau orang-orang yang berbahaya bagi Jepang.
Pada saat PUTERA bubar, dia terpilih sebagai anggota organisasi pendidikan yang dibuat oleh Jepang dan dianugerahi gelar “Bintang Mahaputera” berkat ide-idenya yang cemerlang untuk mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.
Menjadi Menteri Pendidikan pertama, banyak sekali perjuangan yang dia lalui. Dia disebut sebagai pelopor pers Indonesia hingga akhirnya kelahiran beliau diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 305 tahun 1959 tanggal 28 November 1959.
Penghargaan lainnya juga dia dapatkan. Seperti Gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr HC)
Ada 3.000 benda yang pernah dia gunakan lalu disimpan di Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta. Istrinya mengumpulkan barang-barang itu ketika Ki Hajar Dewantara menghembuskan napas terakhir pada 26 April 1959.