JAKARTA, iNews.id - Korps Pasukan Khusus atau Kopassus pernah terlibat dalam berbagai pertempuran di Timor Timur. Di negara yang saat ini bernama Timor Leste tersebut, Kopassus terjun melawan Fretilin, salah satu organisasi sayap militer Timor Timur.
Banyak kisah menarik Kopassus selama di Timor Timur, mulai dari mengalami penyergapan hingga penyelamatan nyawa prajurit. Berikut berbagai kisah tersebut yang dirangkum iNews.id:
1. Hanya Bersenjata Sebilah Pisau, Pratu Suparlan Berjuang hingga Darah Penghabisan
Kisah ini dilansir dari laman resmi Kopassus, yang menceritakan perjuangan Pratu Suparlan melawan pasukan Fretilin di Timor Timur pada tahun 1983. Tengah berpatroli di daerah yang rawan, sepasukan kecil TNI Nanggala pimpinan Letnan Poniman Dasuki dihadang oleh sayap militer terlatih Timor Timur (Fretilin) dengan bersenjata lengkap.
Terjadilah pertempuran tak imbang yang menggugurkan satu persatu pasukan kecil, yang dimangsa oleh peluru ratusan pasukan Fretilin. Prajurit yang masih bertahan diperintahkan untuk meloloskan diri ke celah bukit.
Namun menyadari sedikit waktu yang tersisa, Pratu Suparlan memilih untuk maju tak gentar melawan musuh. Dia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin milik rekan yang gugur, namun masih diserbu dengan rentetan peluru yang mengoyak tubuhnya.
Meski bercucuran darah, prajurit Suparlan tidak roboh dan mengambil pisau komandonya. Kemudian ia berlari menghabiskan Fretilin ke tengah semak belukar, dan akhirnya menyingkirkan pasukan militer komunis itu.
2. Selamat dari Ledakan Granat di Operasi Seroja Timor Timur
Diambil dari Okezone.com, kisah ini menceritakan seorang Operator Radio Peleton 2 Kompi B Nanggala V Kopassandha (Kopassus), Mayor Hermintoyo pada saat Operasi Seroja di Palagan Timor (6 Desember 1975). Saat itu dia diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules TNI AU untuk merebut Dili.
Mantan Kopassus ini mengaku sudah siap mati menjelang operasi tersebut, mengingat banyak rekannya yang gugur ketika bertugas di tempat yang dituju. Sesampainya di Timtim bersama pasukan baret merah yang lain dengan cara terjun payung, parasit yang digunakannya telah bolong ditembaki peluru pasukan Tropaz.
Usai menyangkut di tiang listrik kabel bertegangan tinggi, dia menembaki rumah yang menjadi markas Fretilin dengan senjata AK-47. Tertangkap basah, pasukan Fretilin melemparkan granat dan mengenai mata Hermin.
Dia langsung diobati oleh Danton dan Tim Kesehatan hingga tidak lama kemudian sembuh. Hermin kemudian melakukan konsolidasi ke Dili dan berjalan ke arah pantai, meskipun terus ditembaki oleh peluru-peluru Fretilin.