JAKARTA, iNews.id - Menjadi pelayan toko ternyata tak menghentikan niat gadis bernama Mita Saputri untuk menuntut ilmu. Bahkan, kini ia tengah mengejar pendidikan S2. Bagaimana kisahnya?
Mita merupakan alumni SMAN 1 Rowokele Banyumas pada tahun 2017. Kala itu, ia ragu untuk melanjutkan kuliah karena kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan.
Ayahnya berprofesi sebagai buruh tani. Sedangkan, ibunya adalah seorang penjahit. Namun, keinginannya untuk berkuliah sangat besar sehingga ia memberanikan diri untuk meyakinkan kedua orang tuanya.
"Awalnya orang tua shock akan keinginan saya itu. Karena hanya seorang buruh dan penjahit, tentu bagi mereka berat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang kuliah. Biaya kuliah, biaya pendidikan, buku, dan juga living cost tentu sangat mahal untuk orang kecil seperti kami," ucap dia dikutip dari laman resmi UNY, Selasa (12/4/2022).
Mita juga mendapat informasi dari guru bimbingan konseling di SMAN 1 Rowokele mengenai beasiswa bidikmisi dan mencoba mendaftar beasiswa tersebut. Namun, perjuangannya untuk menempuh limu tak berhenti sampai di situ.
Karena kondisi ekonomi, Mita kala itu harus membantu bekerja di kantin SMP Negeri 1 Ayah dari pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB. Di sela-sela itu, ia tak lupa belajar untuk dapat lolos ujian SBMPTN dengan membawa buku soal.