Kisah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat di Penghujung Ramadhan yang Gundah Gulana

puti
Kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di penghujung Ramadhan

Kisah ini tertuang dalam hadits riwayat At Tirmidzi, dalam hadits tersebut Aisyah RA bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai tafsir surat Al Mukminun ayat 60 yang berbunyi

Arab: وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ ۙ

Latin: wallażīna yu`tụna mā ātaw wa qulụbuhum wajilatun annahum ilā rabbihim rāji'ụn

Artinya: dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya,

Aisyah mengatakan, "Wahai Rasulullah, orang-orang yang memberikan sesuatu yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, apakah mereka itu orang yang mencuri, berzina, minum khamr, kemudian mereka takut kepada Allah?"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Tidak wahai putri Abu Bakar. Mereka adalah orang yang salat, berpuasa, bersedekah, namun mereka takut amal mereka tidak diterima." (HR Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)

Dari kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di penghujung Ramadhan di atas, Ustaz Budi mengingatkan generasi saat ini untuk melakukan amal ibadah dengan sungguh-sungguh di bulan Ramadhan. Sebab, saat ini banyak generasi muda yang mengurus hal-hal yang tidak penting.

“Bandingkan generasi tersebut dengan kita saat ini, bahkan Ramadan belum berakhir sudah seperti berakhir, pembicaraan kita sudah berubah. Kita sudah sibuk dengan dunia, padahal puncak Ramadan ada di hari-hari ini (10 hari terakhir). Ukurlah iman kita masing-masing, kita lah yang tahu siapa diri kita, tidak usah menghakimi orang lain,” kata Ustaz.

Terakhir, ia menekankan bahwa tanda seseorang peduli terhadap kualitas amal dan iman adalah perasaan gundah gulana di penghujung Ramadhan. Namun, pada dasarnya diterima atau tidaknya amal ibadah hanya Allah SWT yang tahu. 

“Sahabat dan salafus shalih dengan jelas memasrahkan kepada Allah SWT dan seorang pun tidak ada yang tahu amalnya diterima atau tidak, tapi kegelisahan dan kegundahan tersebut menunjukan kepedulian tentang kualitas amal dan iman kita,” tutup dia.

Semoga kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di penghujung Ramadhan di atas bisa menambah keimanan kita ya!

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 Jatuh pada 18 Februari

Nasional
2 bulan lalu

Peringatan Maulid Nabi, Prabowo Ajak Teladani Rasulullah untuk Perkuat Persatuan 

Buletin
6 bulan lalu

Masjid Quba: Cinta Pertama Rasulullah di Tanah Hijrah

Makro
6 bulan lalu

Ini Alasan Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2025 Rendah meski Ada Lebaran

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal