Kisah Okta adalah perjalanan seorang anak dari keluarga miskin yang menolak menyerah pada keadaan. Kehilangan orang tua, rumah terbakar, hingga harus bekerja sejak kecil, semua itu tidak mematahkan semangatnya.
Dia tidak sendiri. Sebanyak 75 siswa di SRMA 22 Malang juga menapaki jalan yang sama, dengan asa yang terus tumbuh. Didukung 17 guru dan 3 tenaga pendidikan, serta sarana olahraga, laboratorium, hingga perpustakaan, anak-anak dari keluarga miskin ini mendapat peluang baru untuk meraih cita-cita dan memutus rantai kemiskinan.
Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto menargetkan berdiri di 165 titik pada 2025, dengan kapasitas 15.895 siswa dari keluarga miskin. Sekolah Rakyat hadir bukan sekadar ruang belajar, melainkan rumah yang memberi anak-anak kesempatan untuk bermimpi.