JAKARTA, iNews.id - Seorang gadis bernama Qonita Kurnia Anjani berhasil meraih gelar doktor dari Queen's University Belfast di Irlandia Utara. Sekilas tidak ada yang menarik, namun gelar tersebut berhasil ia dapatkan di usia 25 tahun.
Qonita merupakan lulusan S1 Farmasi dari Universitas Hasanuddin. Ia mengaku sudah lama tertarik dalam mengembangkan obat-obatan sejak duduk di semester satu perkuliahan.
Setelah itu, ia aktif mengikuti perlombaan yang berhubungan dengan bidang farmasi. Perjalanannya meraih gelar doktor ternyata berawal dari beasiswa S2 di Queen's University Belfast.
Dosen pembimbing di universitas tersebut kagum dengan potensi penelitian dari Qonita terkait microneedle atau jarum mikro yang menghantarkan obat tanpa rasa sakit dan berdarah. Ia pun langsung didorong melanjutkan penelitian tersebut di jenjang S3.
Awalnya, Qonita merasa ragu untuk mengambil tawaran S3 tersebut karena terkendala biaya. Namun, akhirnya ia memberanikan diri dengan sisa waktu yang ada.