"Sempat menolak waktu itu, apalagi mengingat beasiswa yang saya terima hanya untuk masa dua tahun, sedangkan untuk studi Ph.D membutuhkan waktu normal minimal 3 tahun. Saya cukup dilematis, karena merasa tidak mampu termasuk untuk bertahan hidup di luar negeri, dengan tambahan satu tahun tanpa bantuan beasiswa," kata Qonita dikutip dari laman Unhas, Selasa (31/5/2022).
Dengan semua dukungan yang ia dapatkan, Qonita akhirnya berhasil menyelesaikan penelitian tersebut dalam waktu dua tahun tiga bulan. Ia pun mengaku bersyukur akan prestasi tersebut.
“Saat itu saya benar-benar mengerahkan segala kemampuan dan tenaga untuk mengejar tenggat waktu yang tersedia. Alhamdulillah, saya dapat selesai dalam waktu dua tahun tiga bulan,” ujar Qonita.