JAKARTA, iNews.id – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), lembaga independen yang bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan, menurunkan tim untuk menyelidiki kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT menduga penyebab kecelakaan bus tersebut terjadi karena kesenjangan antara manusia dengan bus yang canggih. Untuk diketahui, bus yang dimiliki oleh perusahaan jasa transportasi bus (PO), Premium Passion merupakan jetbus high deck (HD) Mercedes Benz tipe big coach dengan kapasitas antara 48-59 kursi.
“Seperti begitu busnya sangat modern ternyata hubungan manusia dengan teknologi baru itu perlu training atau pengenalan khusus untuk adaptasinya, yang tadinya secara manual, sekarang automatic,” kata Soerjanto kepada iNews.id, Minggu (11/2/2018).
Dugaan Soerjanto itu merujuk pada kejadian kecelakaan bus milik PO Sempati Star yang bertabrakan dengan mobil pikap di jalur lintas Banda Aceh – Medan, Pidie Jaya pada 22 Desember 2017 lalu. Sama seperti bus Premium Passion, bus milik Sempati Star yang kecelakaan merupakan jetbus high deck (HD) Mercedes Benz.
Sejak kejadian itu, kata Soerjanto, pihaknya memberikan pelatihan bersama dengan Mercedes Benz kepada para pengemudi bus di Kota Medan, Sumatera Utara. Pelatihan ini, kata dia, dilakukan secara kontinyu guna mengurangi risiko kecelakaan akibat adanya peralihan teknologi bus.
“Kita libatkan mereka untuk memberikan training kepada pengusaha busnya dan sudah training di Medan sekitar dua minggu yang lalu,” katanya.
Soerjanto mengatakan, pihaknya menginvestigasi 13 kecelakaan besar di Indonesia, termasuk kecelakaan bus Sempati Star di Medan sepanjang tahun lalu Faktor penyebab kecelakaan pun disebutnya beragam. Jumlah tersebut tentu belum menghitung data jumlah kecelakaan lainnya yang dimiliki oleh pihak kepolisian.