Menurut Sekjen PPP ini, di internal Koalisi Indonesia Adil Makmur, Prabowo-Sandi terlihat tidak punya tawaran alternatif kebijakan dan konsep selain hanya bermain-main dengan jargon-jargon besar seperti berhenti impor, ekonomi liberal, dan lainnya.
Untuk diketahui, SBY merespons tudingan Partai Gerindra yang menyebut SBY tidak total mendukung Prabowo-Sandi. Lewat twit-nya, SBY menyebut, figur utama di pilpres adalah capres.
”Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*,” kata SBY.
Arsul menuturkan, situasi Koalisi Indonesia Adil Makmur jauh berbeda dengan KIK. Menurutnya, koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf kompak dan satu barisan dalam memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01. Salah satu rahasia kekompakan itu yakni berbagi peran.
"Tidak ada partai KIK yang monopoli TKN Jokowi-Ma'ruf. Kedua, Pak Jokowi adil dalam memperhatikan partai-partai pengusungnya. Semua acara dan konsolidasinya dihadiri. Gak peduli partai besar, kecil, parlemen atau nonparlemen. Ketiga, di antara kami gak ada isu mahar atau kardus uang," ujarnya.