Ninik menegaskan, semakin banyak vaksin yang datang, maka distribusi vaksin juga harus lebih kencang. Menurutnya, percepatan dan tata kelola distribusi vaksin mutlak harus dilakukan agar target herd imunity segera tercapai.
“Bupati maupun Walikota harus lebih pro-aktif agar kebutuhan vaksin dan distribusi vaksin berjalan dengan baik karena saya melihat beberapa daerah yang vaksinasi sangat lambat dikarenakan stok vaksin yang terbatas. Ini poin utamanya,” tegasnya.
Kehadiran banyaknya stok vaksin di Indonesia dari berbagai merek dinilai bisa mempercepat distribusi vaksin di seluruh provinsi. Oleh karena itu, Ninik meminta Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai pelaksana program vaksinasi agar cekatan dan bergerak cepat dalam proses pendistribusian agar kebutuhan rakyat cepat terpenuhi.
“Jadi, Bupati dan Walikota harus benar-benar aktif dalam menyediakan stok vaksin di daerahnya dan segera mendistrubusikannya,” kata dia.
Saat ini, Indonesia sudah menggunakan vaksin merek Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna. Dalam waktu dekat, Indonesia juga akan segera kedatangan vaksin merek Novavax yang masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Ninik berharap agar vaksin Pfizer dan Moderna yang dianggap lebih bagus karena memiliki efikasi tinggi segera didistribusikan secara merata.
“Saya mendesak Pemerintah untuk segera mendistribusikan vaksin Moderna dan Pfizer ini. Pemerintah harus bekerjasama dengan seluruh pihak untuk mensukseskan vaksinasi,” tutup Ninik.