"Bahwasanya device dari anggota KPPS yang tidak mumpuni kenapa tidak dianggarkan saja. Kalau seandainya memang akhirnya bikin gaduh gara-gara device-nya tidak bisa proper, tidak bisa merekam dengan baik. Sehingga akhirnya kemarin juga muncul statement dari komisioner yang menyampaikan yang menyalahkan KPPS. Jangan seperti itulah bahwasanya mereka juga bekerja kelelahan kok. Saya tahu sendiri pada saat mengecek di TPS sendiri saya melihat bahwasanya ada error dan lain-lain," kata dia.
Menurut Andro, KPU bisa mengevaluasi dan menyempurnakan Sirekap. Pihaknya pun hingga saat ini masih mengumpulkan formulir C Hasil Plano, sebab Sirekap tak lagi bisa dijadikan acuan.
"Walaupun kami tahu Sirekap hanya untuk mempublikasikan potret hasil perolehan suara di TPS, ketika ini ditampilkan di web-nya KPU dan itu tidak sesuai, wajar kalau seandainya kami juga menanyakan. Kecuali ditampilkan di web yang lain, kami tidak akan komplain. Jadi terkait hal ini kami mohonlah untuk ini lebih baik lagi, karena bagaimana pun juga ini pemilu jangan dibuat seperti main-main gitu," kata Andro.