Menurut Anggia, menikah bukan hanya menghalalkan hubungan laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada kemampuan membangun nilai yang bisa diterima oleh anak-anaknya sebagai pondasi menatap masa depan.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi cara Fatayat NU mengampanyekan bahaya perkawinan anak dengan berbagai cara kreatif, termasuk di antaranya melalui film pendek berjudul KECELE.
"Filmnya sangat mengena, saya terenyuh, terkejut juga saya setelah melihat film KECELE ini pesan-pesan bisa disampaikan dengan bahasa yang simple, lugas dan alami," kata Hasto.
Staf Khusus Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Bidang Anak, Ulfah Mawardi juga mengapresiasi karya Fatayat NU tersebut. Menurutnya film pendek KECELE sudah sesuai dengan program KPPPA.
"Kita apresiasi ya teman-teman Fatayat tadi filmnya sangat menarik. Pesan bagaimana anak menjadi pelopor dan juga pelapor ini sesuai dengan program KPPA, masuk semua dalam film ini. Film ini sangat interaktif dan edukatif," kata Ulfah.
Launching film pendek KECELE ini juga diikuti seluruh Pengurus Wilayah Fatayat NU seluruh Indonesia secara virtual. Nampak pula sebagai pembedah film jurnalis Kompas Sonya Hellen Sinombor, Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul Hidayatul Ummah, Sekum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah serta sejumlah pengurus PP Fatayat NU.