“Saat ini jenazah Praka Amin Nurohman sedang dalam proses evakuasi dari Teluk Bintuni ke keluarga duka di Kebumen, Jawa Tengah. Selain itu, satu pucuk senapan milik almarhum juga dirampas oleh Kodap IV TPNPB/OPM Sorong Raya,” kata Kapendam.
Beberapa jam setelah insiden, TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut melalui unggahan di media sosial Facebook. Kelompok itu bahkan memamerkan senjata rampasan milik prajurit TNI yang gugur.
Kapendam menegaskan, aksi brutal ini merupakan bentuk kekejaman yang terus dilakukan oleh TPNPB/OPM terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.
“Hal ini merupakan bentuk kekejaman dan kekejian yang kerap dilakukan oleh TPNPB OPM Kodap IV Sorong Raya terhadap TNI, Polri maupun masyarakat umum. Oleh karenanya, Kodam XVIII/Ksr berkomitmen akan mengejar dan menangkap para pelaku penyerangan bersenjata,” ucapnya.
Saat ini situasi di Distrik Moskona Utara berangsur kondusif, namun aparat gabungan TNI-Polri memperketat penjagaan di sekitar Pos Moyeba serta jalur penghubung antarkampung untuk mencegah serangan lanjutan.