Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio sebelumnya menjelaskan, plasma konvalesen didapatkan dari darah orang yang sembuh dari Covid-19.
Setelah pasien sembuh selama beberapa minggu, plasma konvalesen itu diambil dari darahnya dan diberikan kepada orang yang sedang sakit dengan cara disuntikkan ke aliran darah pasien yang masih menderita Covid-19.
Amin mengatakan metode yang sama juga sudah banyak dipraktikkan beberapa negara lain, dan diduga bisa mengobati Covid-19.
Salah satu negara yang telah mengembangkan pengobatan dengan plasma konvalesen yakni China. Para dokter negara itu mendeteksi plasma darah dari pasien China yang sembuh mengandung antibodi. Karena itu, plasma ini diambil dan disuntikkan kepada pasien yang masih sakit.