Dalam forum ini, KSAD juga menyampaikan tentang situasi kerja sama regional trilateral antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia di Laut Sulu atau dikenal dengan Terrorist Triangle Transit.
Terkait isu tersebut, Mulyono menyampaikan, untuk mengantisipasi potensi ancaman yang ada, dilakukan patroli maritim dan patroli udara bersama serta berbagi informasi antarmiliter ketiga negara ini.
Dalam konteks lebih luas, karakteristik transnasional dari terorisme yang memiliki jaringan internasional, untuk menghadapinya membutuhkan pemanfaatan ASEAN sebagai forum utama penting dalam kerja sama penanganan terorisme.
”Ini semakin urgen dengan beralihnya pola gerakan terorisme dari yang semula terpusat di Timur Tengah menjadi tersebar ke berbagai belahan dunia,” katanya.
Menyadari kompleksitas permasalahan serta pentingnya strategi komprehensif, Pemerintah Indonesia mengupayakan agar pola penanganan yang diambil di tingkat nasional selaras dengan upaya dalam lingkup regional dan global.