JAKARTA, iNews.id - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menyebut bahwa Istana menghargai sikap sivitas akademika dan guru besar yang menyampaikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu merupakan esensi dari demokrasi.
"Sekarang ini kan kita percaya demokrasi harus kita jaga, dalam konteks demokrasi dijaga esensi kekuatan demokrasi itu adalah kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi bahwa setiap individu boleh memberikan kritik, masukan, pendapat tanpa adanya kekhawatiran untuk merasa diintimidasi apa pun," kata Joanes dalam acara iNews, Jumat (9/2/2023).
Istana membuka diri terhadap masukan dan kritik yang disampaikan sivitas akademika dan guru besar. Menurut dia, sebuah sistem pemerintahan apa pun selalu memiliki kekurangan.
"Dalam konteks itulah suara yang disampaikan oleh para guru besar ini kami melihat sebagai suara kritik dan suara masukan. Dalam sebuah sistem apa pun yang dijalankan enggak sempurna 100 persen," ungkapnya.
"Pasti ada kelemahan, pasti ada kekurangan dan pada titik ini kelemahan dan kekurangan itu diingatkan oleh guru besar ini," sambung dia.
Dia kemudian menyebut bahwa Indonesia kini dalam suasana politik Pemilu 2024. Oleh sebabnya dia berharap gerakan-gerakan itu tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.