Kelima, tentu harapannya Indonesia bersama negara-negara ASEAN lain harus mampu menjadi penengah atau mediator dalam penyelesaian konflik-konflik yang melibatkan kawasan Asia Tenggara dengan mengikuti aturan-aturan main yang ada dalam piagam ASEAN, khususnya untuk tidak menggunakan kekerasan.
Keenam, Pemuda Perindo menekankan pentingnya permasalahan dan isu-isu kekerasan terhadap sipil di Myanmar bisa dihentikan segera. ASEAN perlu memastikan konsensus itu diikuti dan dipatuhi oleh aktor-aktor politik termasuk militer di Myanmar.
"Agar kondisi politik keamanan regional Asia Tenggara menjadi lebih stabil dan harmonis," jelas Effendi.
Diketahui, dalam KTT ASEAN disepakati lima konsensus, yakni kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke Myanmar.