Anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan keagamaan itu menyebut kerja sama antarumat beragama dan antarbangsa menjadi kunci untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Menurut Esti, keharmonisan dalam keberagaman adalah kekuatan yang harus dipelihara bersama demi masa depan yang lebih baik untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Bapa Paus Fransiskus dapat memperkuat dialog antaragama yang telah lama menjadi bagian dari identitas Indonesia sebagai negara yang beragam. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan perdamaian dan dialog lintas agama," paparnya.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan kunjungan ketiga pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia setelah kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Paulus ke-6 pada tahun 1970 dan kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Yohannes Paulus ke-2 tahun 1989.
"Semoga kehadiran Bapa Paus Fransiskus dapat memperkokoh upaya-upaya dalam mengatasi segala tantangan kehidupan beragama Indonesia," kata Esti.
Esti berharap kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia yang bersejarah ini dapat memberi banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, secara khusus umat Katolik.
“Keteladanan Bapa Suci yang selalu mewartakan perdamaian bisa menjadi pengingat agar kita selalu hidup dalam kerukunan. Termasuk kesederhanaan Bapa Paus Fransiskus harus dapat kita teladani,” katanya.