Timo juga menyebut bahwa Kota Pontianak didirikan untuk mengusir keberadaan kuntilanak yang berdiam di pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Narasi kuntilanak yang kuat di Asia Tenggara, menurut Timo, juga menggambarkan modernisasi dalam rumpun atau budaya Melayu.
Selain kuntilanak, sosok hantu yang juga menjadi objek dalam sebuah penelitian adalah tuyul. Melalui buku bertajuk Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa, Clifford Geertz yang merupakan peneliti dan antropolog Amerika Serikat (AS) melakukan kajian mengenai hal tersebut.
Berbagai sumber menyebut bahwa Geertz sendiri tidak menekankan apakah tuyul adalah nyata atau hanya rekaan. Ia lebih mendetailkan adanya tiga jenis makhluk halus utama berdasarkan kepercayaan yang didengarnya. Ketiga makhluk halus tersebut yaitu tuyul, lelembut, dan memedi.
Definisi yang dijelaskan Geertz tentang tuyul adalah makhluk halus berupa anak-anak, tidak mengganggu dan tidak menakuti orang. Tuyul bahkan sangat disenangi karena bisa membantu manusia mendapatkan banyak harta alias cepat menjadi kaya.
Sementar itu, beberapa narasumber yang ditemui Geertz mengungkapkan bahwa seseorang yang ingin mempekerjakan atau bekerja sama dengan tuyul harus melewati beberapa ritual, seperti semedi dan berpuasa.
Nah, bagaimana menurutmu?