"Kemudian, ada 4.725 Pengurus Anak Cabang (PAC) di tingkat kecamatan dan 25.000 pimpinan ranting di tingkat desa serta ada ribuan komisariat di pesantren atau sekolah," ujar Velasufah.
Di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat, ia menyebut, IPPNU menghadapi dua kategori tantangan. Yakni, tantangan internal dan eksternal.
“Tantangan internal ini, bagimana mengembalikan organisasi IPPNU ini sebagai rumah bagi pelajar dan santri. Sehingga kami mengusung tagline back to school dan back to pesantren. Ini yang menjadi semangat konsentrasi pergerakan kami," kata Velasufah.
Terkait tantangan eksternal, kata Vela begitu sapaanya, IPPNU juga menghadapi ancaman intoleransi, bullying (perundungan), dan kekerasan fisik maupun seksual terhadap pelajar. Untuk menghadapi itu, pihaknya harus lebih siap dalam mengikuti perubahan.
"Kondisi ini mengharuskan kita mengikuti ritme perubahan dan kita juga tetap menancapkan akar bagi pelajar kita untuk berprinsip," katanya.