Propoganda terkenal yang diusung Jepang adalah gerakan tiga A yakni Jepang pelindung Asia, Jepang pemimpin Asia dan Jepang cahaya Asia. Tetapi gerakan Tiga A hanya bertahan sementara. Penyebabnya adalah kurangnya simpati masyarakat Indonesia terhadap gerakan tersebut.
Akan tetapi Jepang semakin jelas menjajah Indonesia setelah sumber-sumber ekonomi dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang. Pengontrolan ini dilakukan untuk kepentingan perang dan kemajuan industri Jepang.
Cara-cara yang mereka lakukan adalah adanya sistem Romusha guna pembangunan jalan, jembatan dan lapangan udara. Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan kepada pemerintah Balatentara Jepang, dan hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna memenuhi kebutuhan konsumsi perang.
Merasa membutuhkan tentara untuk membantunya melawan kekuatan Amerika dan sekutunya, pada tahun 1943 Jepang memberikan latihan kemiliteran ke masyarakat Indonesia.
Dengan adanya organisasi militer itu dapat membantu Jepang melawan sekutu. Organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang, di antaranya Seinendan (Barisan Pemuda), beranggotakan pemuda berusia antara 14-22 tahun; Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), beranggotakan pemuda berusia 26-35 tahun.
Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Sumber-sumber kekayaan alam Indonesia dan juga tenaga-tenaga masyarakat Indonesia mulai dikuras oleh Jepang. Untuk memenuhi semua keinginannya, Jepang melakukan berbagai cara, mulai dari perjanjian-perjanjian, hingga cara-cara kekerasan.
Demikian ulasan tentang latar belakang masuknya Jepang ke Indonesia yang penting untuk diketahui pegiat sejarah. Semoga bermanfaat!