Perubahan politik dan ekonomi dunia yang pesat, terutama di Uni Soviet dan Eropa Timur, mendorong kebutuhan akan forum baru untuk merespon dinamika global.
Kegagalan perundingan putaran Eropa dalam tatanan perdagangan dunia memicu kekhawatiran akan proteksionisme dan munculnya kelompok-kelompok ekonomi regional yang eksklusif.
Negara-negara Asia-Pasifik menyadari urgensi untuk mengantisipasi globalisasi dan era saling ketergantungan antar negara.
Berkembangnya berbagai kelompok kerja sama perdagangan regional, seperti NAFTA dan FTAA, mendorong inisiatif serupa di kawasan Asia-Pasifik.
Terdapat keinginan kuat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik dengan berlandaskan pada prinsip pasar bebas.