Sedangkan Australia mengerahkan Kapal Perang HMAS Adeleide, helikopter, LLC (Lite Landing Craft), zodiac, truk logistik serta tim kesehatan dan jumlah personel yang hampir sama banyak dengan TNI AL.
Andika menjelaskan latihan ini intinya adalah melakukan pendaratan dan serbuan dari kapal yang berada di perairan menuju daratan.
"Dari Australia melibatkan kapal LHD (landing helicopter dock) berukuran cukup besar, lebih dari 200 meter, namanya HMAS Adelaide. Sedangkan TNI AL menggunakan KRI Banjarmasin,” ujar Jenderal Andika.
Untuk teknis latihan, Panglima TNI mengatakan kedua kapal tersebut awalnya sudah bertemu di perairan Lingga sejak dua hari lalu (18 dan 19 November 2022), kemudian dilakukan pertukaran taktik tempur antara staf dari masing-masing kapal untuk mempelajari apa saja yang akan diluncurkan dari dua kapal ini.
Selanjutnya pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB, kapal mulai mendekat ke sasaran dan pukul 01.00 WIB beberapa pasukan diturunkan untuk menuju ke sasaran menggunakan kendaraan lapis baja, perahu karet bermesin besar dan bermesin kecil sampai yang tidak bermesin.