"Korban luka bakar adik ipar saya sama ibunya, juga kakaknya ustaz dari rumah yang meledak. Pas adik ipar saya lewat, mau kerja, langsung kena semburan ledakan," ujar Istina.
Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Roby Darwan, membenarkan adanya peristiwa ledakan tersebut. Dia menyebutkan dugaan awal mengarah pada kebocoran gas yang mengendap di ruang dapur.
"Gas elpiji yang bocor kemungkinan berkumpul di satu ruangan tertutup. Karena posisi rumah di bawah, gas yang lebih berat dari udara bisa mengendap. Diduga ada pemicu api hingga akhirnya meledak," ujar Roby.
Roby menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian material dan korban luka menjadi perhatian serius dari pihak berwenang.
Pascaledakan, pihak Diskar PB Kota Bandung mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menangani peralatan rumah tangga berbahan bakar gas, terutama saat terjadi kebocoran.
"Kalau mencium bau gas, segera buka ventilasi, jangan nyalakan listrik atau api, dan segera evakuasi tabung ke tempat terbuka dengan aman," kata Roby.