Rumah tinggalnya pun hangus terbakar karena dibangun dari kayu lapis alias tripleks. Sedangkan Musala Baitul Rohman tak hancur karena dibangun menggunakan bata.
"Ya hancur rumah saya karena tripleks. Kalau musala, ini termasuk plesteran bagus ya, sudah diplester, ditambal lagi jadi kokoh," ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mencatat, 500 rumah hangus terbakar akibat musibah itu.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini membuat sekitar 2.000 orang mengungsi. Kini ribuan jiwa tersebut ditampung di tenda pengungsian yang didirikan di lahan milik PT DHI.
"Jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa," kata Isnawa.