JAKARTA, iNews.id - Erupsi Gunung Anak Krakatau di gugusan pulau kawasan perairan Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, kini telah berstatus Siaga. Masyarakat diminta tidak mendekat hingga radius 5 kilometer.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta untuk tidak buru-buru menurunkan status siaga ini. Mengingat, saat ini pihaknya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan ahli vulkanologi masih mengevaluasi kondisi gunung tersebut melalui citra satelit.
"Saya memang usul jangan buru-buru dulu menurunkan siaga tsunami itu karena kita lihat dulu. Jadi nanti dari hasil evaluasi itu mungkin nanti sore atau malam ini mereka akan simpulkan statusnya gimana," kataya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau ini yang paling dikhawatirkan adalah longsorannya karena dapat menyebabkan tsunami seperti di Selat Sunda. Belum lagi, adanya hujan dan tremor di kisaran 2,9-3,2 magnitudo, yang dinilai sangat rentan terjadinya longsor.
"Akibat tremor ini apakah tanah bisa longsor lagi atau tidak karena hujan dan angin. Kelihatannya kalau misal itu terjadi bisa lebih besar atau lebih kecil atau tidak sama sekali dari yang (longsor) 64 hektare kemarin," ujar Luhut.