Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, setidaknya ada berbagai rangkaian Program Peta Jalan Kemandirian Pesantren yang dilakukan dalam empat tahun ke depan. Pertama, pada tahun 2021 Kemenag fokus pada Pesantrenpreneur. Dimulai dengan Penyusunan, Uji Publik, dan peluncuran Peta Jalan Kemandirian Pesantren, Launching Pesantrenpreneur, pembuatan Dashboard Data Ekonomi Pesantren, dan Pilot Program 100 Pesantren.
Kedua, pada tahun 2022, Kemenag menargetkan terbentuknya BUMPes & Santripreneur. Rangkaian programnya adalah Launching 100 BUM-Pes, Launching Gerakan Santripreneur, Launching Platform Digital Ekonomi Pesantren dan Replikasi 500 Pesantren.
Ketiga, pada tahun 2023, pembuatan Pesantren Community Economic Hub yang ditandai dengan Launching Pesantren Community Economic Hub, Launching Communities of Practice dan Replikasi 1500 Pesantren Keempat, pada tahun 2024 adalah tahun Kemandirian Pesantren Berkelanjutan.
Formatnya dengan mereplikasi Model Kemandirian Pesantren pada 1.500 Pesantren. “Kita berharap peta jalan ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak, utama kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, pihak swasta dan kalangan pesantren sendiri,” kata Ali.