JAKARTA, iNews.id - Cawapres Ma'ruf Amin selain membangun konektivitas antara agama dan kebangsaan, juga harus menyasar pemberdayaan ekonomi. Terutama yang berbasis pesantren.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, pesantren merupakan institusi di bidang pendidikan umum maupun agama. Namun, berbicara ecomic empowerment, belum ada capres cawapres yang memiliki komitmen dan keseriusan di bidang tersebut.
"Ini bisa jadi salah satu poin pembeda (dengan kandidat lainnya)," ujar Adi, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Dia menuturkan, Ma’ruf Amin harus mampu menarasikan bagaimana pesantren dalam konteks kekinian yang berdaya ekonomi, maupun teknologi. Selain pemberdayaan ekonomi, cawapres nomor urut 01 itu bisa menambahkan program sekolah kejuruan di pesantren.
Tujuannya, untuk menampik kesan pesantren hanya tempat untuk menimba ilmu agama. Apalagi, Ma'ruf Amin salah satu tokoh di Nahdlatul Ulama (NU) berasal dari kalangan pesantren.
"Tentu tidak menghilangkan nilai tradisional pendidikan Islam itu. Nilai agama tetap tapi nilai plusnya lulusan pesantren ini bukan hanya orang alim yang fasih bicara agama tapi mereka juga orang yang cukup capable layak pakai untuk persaingan di dunia secara luas,” ucapnya.