JAKARTA, iNews.id - Akun media sosial Kedutaan Besar Prancis di Jakarta menjadi sasaran kemarahan warganet Indonesia. Netizen mengecam pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang dinilai telah melecehkan Islam dan Nabi Muhammad.
Pantauan iNews.id, unggahan terakhir Kedubes Prancis mengenai layanan mereka yang tutup berkaitan dengan Libur Maulid Nabi dibanjiri ratusan komentar. Netizen mengkritik keras dan memaksa Prancis agar minta maaf.
“Sehubungan dengan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad S.A.W, pelayanan umum Kedutaan Besar Prancis akan tutup pada hari Kamis, tanggal 29 Oktober 2020. | A l’occasion de la commémoration de la naissance du Prophète Mahomet, nous vous informons que les services de l’Ambassade seront fermés au public le jeudi 29 octobre 2020,” tulis Kedubes Prancis, dikutip Rabu (28/10/2020).
Unggahan ini, sebagaimana beberapa unggahan sebelumnya, direaksi keras warganet.
“Tapi mengapa kalian menghina Nabi Kami Yang mulia dengan manampilkan karikatur di Gedung Pemerintahan Anda? Apakah ini Yang dinamakan kebebasan berekspresi dengan merendahkan kaum lainnya?,” tulis akun Laode Muhammad Arwin.
Kritikan menohok juga diungkapkan Heru Catur Priyanto dan Ahmad Eka. Mereka mendesak agar Prancis angkat kaki dari Indonesia.
“Tutup saja selamanya, selama negara Anda tidak meminta maaf pada Umat Islam maka anda tidak layak tinggal d inegeri yang mayoritas Islam,” kata Heru.
“Tutup saja selamanya. Angkat kaki segera dari negara ini,” ucap Ahmad. Ada pula yang menyebut sikap Prancis sangat memalukan. "Shame on you," kata Arief Amiruddin.
Sikap Indonesia
Macron menuai kontroversi setelah menyerang Islam terkait pidatonya saat pemakaman guru sejarah di Prancis yang meninggal setelah dibunuh remaja 18 tahun. Saat itu Macron mengatakan Prancis tak akan menyerah soal kartun, mengindikasikan negara itu tak akan melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad, langkah yang memicu amarah umat Islam di seluruh dunia.