“Saya tidur di situ sambil belajar, maksudnya bukan untuk tidur, tapi untuk belajar, tidak usah bayar listrik dan tidak menakutkan,” kata Cawapres pasangan Capres Ganjar Pranowo ini.
Kehidupannya yang serba pas-pasan tidak membuat Mahfud merasa terhalang untuk terus belajar, mengejar impian di Kota Pelajar, Yogyakarta.
“Kuburannya kan ramai, bersih, ada lampunya dan terang benderang, bukan kayak kuburan di kampung gelap menakutkan gitu,” sambungnya.
Pada 1974, Mahfud mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Sebagai anak kampung yang terlahir dari keluarga sederhana di Madura, Mahfud tidak merasa minder.
Mahfud juga tercatat sebagai anak yang unggul dan berprestasi, baik saat sekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri (saat ini menjadi MAN 1 Yogyakarta), maupun saat kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan Mahfud berhasil meraih Guru Besar Hukum Tata Negara di umur 41 tahun, usia yang sangat muda untuk meraih gelar profesor.