"(Saya tanya) di Uighur seperti itu, kenapa? Lalu dia memberi penjelasan Uighur itu. Oh, kalau begitu kami tidak ikut campur. ini namanya diplomasi. Diplomasi lunak, gitu ya, bukan diplomasi megafon," ucapnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menuturkan dirinya sering berpergian ke Negeri Tirai Bambu. Di negara berpenduduk terbesar di dunia itu, Mahfud melihat masih banyak warga muslim yang bisa melaksanakan ibadah dengan tenang. Artinya, situasi dalam yang sedang terjadi tidak benar-benar apa yang dibayangkan oleh masyarakat Indonesia.
"Di sana banyak perkampungan muslim aman di Beijing, saya ke masjid nyaman. Cari restoran Islam halal ada perkampungan sendiri," ucapnya.